Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tanda Dan Tanda-Tanda Komplikasi Pemsangan Ventilator Serta Intervensinya

Pemasangan ventilator mempunyai standar operasional dengan ketentuan waktu pasang yang telah diatur dengan tujuan membantu pasien dan meminimalkan komplikasi yang sanggup timbul jawaban pemasangan ventilator pada beberapa jenis pasien.

Ventilator dipakai untuk pasien yang mengalami gagal nafas dan membutuhkan alat bantu pernafasan. Ventilator biasa dipakai pada ruangan care unit yang lebih banyak didominasi pasien nya membutuhkan perawatan lebih.

Seorang perawat yang bertugas diruangan care unit tentu sering bekerjasama dengan yang namanya alat ventilator. Selain mengerti cara pemasangannya menyerupai pengoperasian dan menentukan mode ventilator yang sempurna seorang perawat juga diwajibkan untuk mengenali tanda dan tanda-tanda terjadinya komplikasi jawaban pemasangan ventilator dan sanggup memperlihatkan intervensi yang sempurna untuk pasien.

Komplikasi Pemasangan Ventilator

Komplikasi
Tanda & Gejala/
Intervensi
Barotrauma atau volutrauma-cedera paru akut, sanggup menjadikan pneumotoraks atau tension pneumotoraks, pneumomediastrium, pneumoperitoneum, krepitasi subkutan.
  • Tekanan ide puncak dan jalan napas rata-rata yang tinggi
  • Suara napas lemah
  • Pergesaran trakea
  • Krepitasi subkutan
  • Hipoksemia

  • Pasang selang dada atau torakostomi jarum.

Intubasi bronkus utama kanan
  • Suara napas  di paru-paru kiri menghilang
  • Ekskursi dada unilateral

  • Reposisi ETT

Selang endotrakeal beruba posisi atau terekstubasi secara tidak sengaja
  • Turunnya Suara napas atau menghilang

  • Pastikan lokasi selang di bibir (21-22 cm).
  • Reposisi ETT atau reintubasi.
Kerusakan trakea jawaban tekanan balon berlebihan (>30 cm H2O)
  • Ada darah di dalam sputum ketika di-suction
  • Alarm ventilator sering berbunyi

  • Pantau tekanan balon ETT setiap 4-8 jam.
  • Lakukan teknik kebocoran minimal.
  • Pastikan volume oklusi minimal.
Kerusakan pada mukosa oral atau nasal
  • Luka pada kulit atau nekrosis pada bibir, hidung, atau membran mukosa oral.

  • Reposisi sisi-sisi selang setiap hari.
  • Oleskan petroleum jelly ke lubang hidung.
  • Berikan perawatan oral dengan sikat gigi setiap 2 jam.
Aspirasi fistula trakeo-esofagus
  • Terdapat makanan ketika di-suction dan terlihat diselang
  • Posisikan kepala 30-45 derajat dari daerah tidur
Pneumonia pada ventilator abses pernapasan
Peningkatan risiko sinusitis
  • Lihat warna dan bacin sputum. Pantau suhu, hitung leukosit, LED.

Penurunan pedoman balik vena à penurunan curah jantung jawaban peningkatan tekanan intratorakal
  • Hipotensi
  • Penurunan CVP, RAP dan preload.

  • Pantau tanda-tanda vital dan hemodinamik




Ulkus stress dan perdarahan
  • Darah di dalam drainase nasogastric
  • Hematemesis dan/atau melena
  • Pemeriksaan darah pada drainase nasogastric, muntahan, feses.
Ileus paralitik
  • Penurunan atau tidak adanya bising usus

  • Lakukan drainase nasogastric dengan suction intermiten. Pasien sering dimiringkan dan diubah posisinya
Nutrisi yang tidak cukup, kehilangan protein
  • Mulai berikan makanan enteral jikalau sesuai. Mulai nutrisi parenteral total jikalau jalan masuk GI tidak berfungsi atau dikontraindikasikan.
Peningkatan tekanan intracranial
  • Perubahan tingkat kesadaran
  • Tidak sanggup mengikuti perintah
  • Nilai status neurologis dengan sering

Retensi cairan jawaban peningkatan humidifikasi dari ventilator, peningkatan tekanan pada baroreseptor yang menjadikan pelepasan ADH.
  • Nilai adanya edema.
  • Berikan diuretic
  • Alirkan selang ventilator dengan sering.




Imobilitas
Kulit pecah-pecah
  • Pasien sering dimiringkan dan diubah posisinnya.
  • Nilai adanya kulit yang pecah-pecah.
  • Bantu pasien berdiri dari daerah tidru ke dingklik kecuali jikalau terdapat kontraindikasi. Jaga supaya kulit tetap higienis dan kering, regangkan kulit supaya bebsa lipatan.
Kesulitan komunikasi
  • Berkomunikasi dengan sederhana.
  • Ambil papan huruf/gambar
  • Gunakan diagram aksara / gambar
  • Berkomunikasi dengan bahasa isyarat
Infeksi jalan masuk kemih
  • Urin menjadi keruh, pekat, berbau

  • Ganti/lepas katetr foley.
  • Pastikan hidrasi yang adekuat.
  • Berikan anti-infeksi
Thrombosis vena dalam
  • Tungkai yang nyeri dan begkak

  • nilai adanya embolisme pulmonal. Berikan heparin jikalau diindikasikan
Masalah psikososial: ketakutakan, kehilangan, nyeri, ansietas, gangguna tidur, mimpi buruk, kesendirian
  • Kekhawatiran
  • Kesulitan tidur
  • Kontrol nyeri yang buruk

  • Berikan sedative, alagesik. Diperbolehkan sering kunjungan keluarga. Tetap berikan warta kepada pasien dan keluarga.

Sekian sharing kami wacana tanda dan tanda-tanda komplikasi pemasangan ventilator dilengkapi dengan intervensi yang sanggup dilakukan oleh perawat supaya komplikasi sanggup minimalizir. Semoga bremanfaat untuk kita semua.

Reff :
  • Jones, J & Fix, B. 2009. Perawatan Kritis Seri Panduan Klinis. Jakarta: Penerbit Erlangga 
  • https://docplayer.info/72913871-Pengertian-ventilator-adalah-suatu-alat-yang-digunakan-untuk-membantu-sebagian-atau-seluruh-proses-ventilasi-untuk-mempertahankan-oksigenasi.html