Jangan Dibiarkan, Ini 14 Tips Mengatasi Anak Cengeng
Sebenarnya masih wajar-wajar saja anak kecil menangis alasannya permintaannya tidak dipenuhi oleh orangtuanya.
Tapi bisa sangat merepotkan dan mengesalkan bila anak terlalu sering menangis alias cengeng.
Berikut tips-tips mengatasi sifat cengeng pada anak:
Jangan Sepelekan Sifat Cengeng Anak
Anak berumur 2 tahun ke bawah mungkin masih suka menangis, itu alasannya anak masih belum bisa (atau kesulitan) untuk mengungkapkan hal yang diingininya.
Tapi dengan berjalannya waktu, apalagi ketika anak sudah dalam masa usia sekolah, maka sifat cengeng seharusnya sudah dihilangkan.
Pola asuh yang salah atau kurang sempurna bisa menjadikan anak menjadi cengeng, dimana anak selalu merengek ketika keinginannya tidak dipenuhi.
Terlalu memanjakan anak tidaklah baik, tidak semua cita-cita anak harus dipenuhi, terkadang anak meminta hal yang aneh-aneh, maka orangtua harus tegas untuk tidak memenuhi cita-cita anak tersebut. Hal menyerupai ini harus diterapkan semenjak dini.
Jangan hingga anak dimanjakan secara berlebihan alasannya nantinya akan menjadi anak cengeng. Anak yang terlalu dimanja juga tidak bisa tahu wacana arti perjuangan.
Sifat cengeng ini harus dihilangkan. Anak yang cengeng akan cenderung tidak percaya diri, penakut, dan kesulitan untuk bersosialisasi.
Rangsang Kecerdasan Emosional Anak
Kembangkan kecerdasan emosional (EQ) sebaik mungkin pada anak. Anak yang mempunyai kecerdasan emosional akan bisa mengenali perasaannya sendiri dan perasaan orang lain.
Anak juga bisa me-manage perasaannya dengan baik, dan bisa tahu hal-hal apa saja yang disukainya dan tidak. Jika dirinya sedang gelisah, beliau bisa mengomunikasikan perasaannya tersebut dengan baik kepada Ibu atau Ayah, bukannya lewat tangisan.
Jika EQ tidak dilatih semenjak dini, ada banyak pengaruh emosi yang timbul di kemudian hari, mulai dari sulitnya meredakan amarah, tidak bisa bergaul, hingga tidak bisa mengatasi konflik dengan pihak lain.
Kiat melatih EQ pada anak: pahami perasaan anak dan caritahu penyebab anak menangis, rewel, cengeng, tidak mau makan, dll. Setelah tahu, bantu anak untuk mengatasi emosi yang dilandanya.
Beberapa pola ucapan elok untuk merangsang kecerdasan emosional anak:
Misalnya mainan anak hilang, maka katakan: “Bunda mengerti kau murung alasannya mainan kau hilang. Tapi jangan hingga nggak mau makan gitu, ya. Ada mainan elok lain yang masih mau main sama kamu, kok.”
Jika anak terlihat sedih, katakan: “Kalau kau sedih, nggak apa-apa nangis, kok.”
Hal ini membantu anak untuk mengeluarkan apa yang ia rasakan, dan membantu anak untuk bisa mengeluarkan emosi dengan baik.
Jika anak cengeng alasannya tidak mau makan sayur, katakan: “Kamu enggak suka, ya? Kalau kau enggak mau makan gak apa-apa. Bunda juga dulu enggak suka, tapi sayur itu bikin kita sehat, lama-lama juga bakal terasa yummy kalau kau sudah terbiasa memakannya.”
Ucapan menyerupai ini menunjukkan kebebasan pada anak untuk memilih, sehingga merangsang anak untuk berfikir dan bisa memahami semenjak kecil. Tapi kebanyakan orang renta lebih suka meng-ULTIMATUM daripada menunjukkan penjelasan.
Jika anak berantem dengan kakaknya, katakan: “Kalau mau main robot-robotan kan adek bisa bilang ke kakak, biar mainnya berdua, kalian harus saling berbagi, jadi jangan teriak-teriak lagi ya.”
Daripada menghukum atau memarahi anak, orang renta harus sabar dalam menunjukkan klarifikasi yang baik pada anak, ini demi merangsang kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir anak.
Loading...
Hal Lainnya yang Harus Diketahui
- Seringkali orangtua murka dan kesal ketika anak terus-menerus cengeng. Orang renta seharusnya tenang, bila anak suka dimarahi dikhawatirkan anak mengira orangtuanya tidak menyayanginya.
- Saat anak menangis, sejajarkan posisi mata Anda dengan mata anak Anda, kemudian tanyakan dengan lembut mengapa dirinya menangis, bila anak masih mengamuk maka jangan terpancing, tetap pelan-pelan tanyakan apa yang beliau inginkan atau penyebab menangisnya.
- Intinya ketika anak cengeng jangan bereaksi berlebihan, baik itu memarahinya alasannya berdampak jelek pada anak (seperti yang telah dijelaskan diatas), atau pribadi membelikan anak mainan yang diinginkannya, ini menciptakan anak berfikir menangis yaitu senjata ampuh biar orangtua menuruti kemauannya.
- Ajarkan anak untuk bisa bergaul dengan teman-temannya. Anak cengeng bisa juga alasannya anak kurang percaya diri ketika bergaul/bermain bersama teman-temannya. Sehingga tangisan anak ini sebagai tanda ‘minta tolong’ atas duduk kasus yang dihadapinya.
- Jangan menghentikan tangisan anak dengan cara mengancam atau membentak, alasannya menciptakan jiwa anak tertekan.
- Anak cengeng bisa juga alasannya lelah, mengantuk, lapar ataupun haus. Cari tahu penyebab anak menangis.
- Anak cengeng bisa juga alasannya ingin diperhatikan, ini biasanya alasannya anak sudah menunjukkan sinyal-sinyal ingin diperhatikan sebelumnya tapi orang renta tidak menyadarinya.
- Puji anak ketika dirinya sudah tidak cengeng, sehingga anak lebih termotivasi untuk tidak cengeng.
- Beri kebebasan anak bermain dan jangan mengekangnya (over protektif). Anak yang dikekang dan tidak diberikan kesempatan mengatasi problemnya sendiri akan tumbuh menjadi anak cengeng.
- Anak yang kurang bersosialisasi dengan sahabat sebayanyanya juga akan cenderung cengeng.
- Ajak anak berolahraga alasannya akan meningkatkan kepercayaan dirinya, selain juga sehat tentunya.
- Kenali huruf anak semenjak dini, sehingga duduk kasus pada anak bisa ditangani dengan lebih tepat.