Anak Pria Jarang Bertemu Ayah Beresiko Alami Gangguan Perilaku
Ibu menunjukkan kasih sayang pada anak bahkan tanpa batas, tapi tugas ayah juga tak kalah vitalnya untuk perkembangan dan pendidikan anak.
Keberadaan ayah di sisi anak (terutama anak laki-laki) sangat kuat terhadap sikap atau sifat anak. Seorang anak pria biasanya berguru perihal keberanian dari ayahnya.
Adapun seorang Ibu lebih mayoritas kepada sifat lembut dan kasih sayang. Anak pria yang jarang bertemu maupun jarang berinteraksi dengan ayahnya cenderung mengalami duduk kasus perilaku.
Ayah dan Anak Laki-lakinya | Photo credit: Shutterstock.com | By Oksana Kuzmina
Kehadiran ayah sangat penting untuk mendorong perkembangan serta menumbuhkan keberanian pada diri anak dan juga kepercayaan dirinya.
Jika anak bersama ayah, kemungkinan beberapa permainan yang akan dimainkan yaitu lari-larian, lompat-lompatan, kuda-kudaan, sepak bola dan hal-hal lainnya yang umumnya bersifat fisik.
Bagaimana jikalau si ayah bekerja di luar kota sehingga hanya bertemu anak seminggu/sebulan sekali?
Jika hal ini terjadi, maka tetap diusahakan berkomunikasi secara rutin melalui aplikasi video call, baik itu WhatsApp, Skype dan lainnya.
Saling tatap muka secara visual ini perlu dilakukan secara rutin oleh orang bau tanah dan anak, sehingga mempererat ikatan emosional antara orang bau tanah dan anak.
Dialog antara ayah dan anak sangat penting, dimana mungkin anak akan bercerita banyak perihal masalah-masalah yang dihadapinya di sekolah.
Meski jauh, seorang ayah mesti tetap bersahabat dengan anak-anaknya. Manfaatkan teknologi, jangan malas untuk secara rutin berkomunikasi dengan anak melalui video call.
Selain Ibu, ayah juga harus menunjukkan kasih sayang kepada anak-anaknya. Anak-anak yang jarang menerima kasih sayang dari ayahnya bersikap cenderung agresif, dan secara umum mengalami gangguan prilaku.
Ayah yang mempunyai kedekatan dengan anak laki-lakinya semenjak awal kehidupannya, mengakibatkan sang anak mempunyai langsung yang hening dan senang ketika usianya satu tahun. Manfaat kedekatan dengan sang ayah sudah sanggup didapatkan dari semenjak tahap awal.
Sebuah penelitian yang melibatkan 192 keluarga, menemukan bahwa anak pria (balita) yang jarang berinteraksi dengan ayah cenderung terkena gangguan sikap menyerupai rewel, suka teriak, cengeng, suka mengamuk, tantrum, dsb.
Hal yang penting untuk selalu diingat: proses tumbuh kembang yang baik membutuhkan kehadiran ayah dan ibu sebagai sumber kasih sayang dan panutan bagi anak.
Hindari sebisa mungkin perceraian, masalah perceraian biasanya menciptakan anak akan kehilangan salah satu orangtuanya.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa efek absensi ayah menimbulkan anak beresiko tinggi terkena gangguan psikologis subyektif menyerupai murung berkepanjangan, rasa gelisah, mood gampang berubah-ubah, resiko fobia, hingga stres dan depresi.
Ketidakhadiran ayah berdampak sangat negatif terhadap perasaan anak, anak juga akan kesulitan dalam bergaul di sekolah dan lingkungannya berada.
Oleh alasannya yaitu itu, para ayah hendaknya menyadari bahwa dirinya mempunyai tugas yang sangat penting pada proses tumbuh kembang anak, khususnya anak laki-laki.
Untuk para ayah yang bekerja di luar kota sehingga terpaksa berada jauh dengan keluarganya, maka usahakan pulang ke rumah sebulan sekali (kalau sanggup seminggu sekali), ketika pulang bawakan buah tangan yang disukai anak, segera peluk dan cium anak ketika hingga di rumah.
Walau biasanya yang lebih banyak mengasuh anak yaitu ibu, tapi kehadiran ayah secara fisik yaitu hal yang sangat diharapkan anak.
Keberadaan ayah di sisi anak (terutama anak laki-laki) sangat kuat terhadap sikap atau sifat anak. Seorang anak pria biasanya berguru perihal keberanian dari ayahnya.
Adapun seorang Ibu lebih mayoritas kepada sifat lembut dan kasih sayang. Anak pria yang jarang bertemu maupun jarang berinteraksi dengan ayahnya cenderung mengalami duduk kasus perilaku.
Ayah dan Anak Laki-lakinya | Photo credit: Shutterstock.com | By Oksana Kuzmina
Kehadiran ayah sangat penting untuk mendorong perkembangan serta menumbuhkan keberanian pada diri anak dan juga kepercayaan dirinya.
Jika anak bersama ayah, kemungkinan beberapa permainan yang akan dimainkan yaitu lari-larian, lompat-lompatan, kuda-kudaan, sepak bola dan hal-hal lainnya yang umumnya bersifat fisik.
Bagaimana jikalau si ayah bekerja di luar kota sehingga hanya bertemu anak seminggu/sebulan sekali?
Jika hal ini terjadi, maka tetap diusahakan berkomunikasi secara rutin melalui aplikasi video call, baik itu WhatsApp, Skype dan lainnya.
Saling tatap muka secara visual ini perlu dilakukan secara rutin oleh orang bau tanah dan anak, sehingga mempererat ikatan emosional antara orang bau tanah dan anak.
Dialog antara ayah dan anak sangat penting, dimana mungkin anak akan bercerita banyak perihal masalah-masalah yang dihadapinya di sekolah.
Meski jauh, seorang ayah mesti tetap bersahabat dengan anak-anaknya. Manfaatkan teknologi, jangan malas untuk secara rutin berkomunikasi dengan anak melalui video call.
Selain Ibu, ayah juga harus menunjukkan kasih sayang kepada anak-anaknya. Anak-anak yang jarang menerima kasih sayang dari ayahnya bersikap cenderung agresif, dan secara umum mengalami gangguan prilaku.
Ayah yang mempunyai kedekatan dengan anak laki-lakinya semenjak awal kehidupannya, mengakibatkan sang anak mempunyai langsung yang hening dan senang ketika usianya satu tahun. Manfaat kedekatan dengan sang ayah sudah sanggup didapatkan dari semenjak tahap awal.
Sebuah penelitian yang melibatkan 192 keluarga, menemukan bahwa anak pria (balita) yang jarang berinteraksi dengan ayah cenderung terkena gangguan sikap menyerupai rewel, suka teriak, cengeng, suka mengamuk, tantrum, dsb.
Hal yang penting untuk selalu diingat: proses tumbuh kembang yang baik membutuhkan kehadiran ayah dan ibu sebagai sumber kasih sayang dan panutan bagi anak.
Hindari sebisa mungkin perceraian, masalah perceraian biasanya menciptakan anak akan kehilangan salah satu orangtuanya.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa efek absensi ayah menimbulkan anak beresiko tinggi terkena gangguan psikologis subyektif menyerupai murung berkepanjangan, rasa gelisah, mood gampang berubah-ubah, resiko fobia, hingga stres dan depresi.
Ketidakhadiran ayah berdampak sangat negatif terhadap perasaan anak, anak juga akan kesulitan dalam bergaul di sekolah dan lingkungannya berada.
Oleh alasannya yaitu itu, para ayah hendaknya menyadari bahwa dirinya mempunyai tugas yang sangat penting pada proses tumbuh kembang anak, khususnya anak laki-laki.
Untuk para ayah yang bekerja di luar kota sehingga terpaksa berada jauh dengan keluarganya, maka usahakan pulang ke rumah sebulan sekali (kalau sanggup seminggu sekali), ketika pulang bawakan buah tangan yang disukai anak, segera peluk dan cium anak ketika hingga di rumah.
Walau biasanya yang lebih banyak mengasuh anak yaitu ibu, tapi kehadiran ayah secara fisik yaitu hal yang sangat diharapkan anak.