Energy Matahari Nikmat Allah Yang Tidak Terhingga
Pada waktu kamu makan buah jeruk, pisang, apel atau
rambutan, pernahkah kamu memikirkan, “Bagaimana buah yang tadinya pahit dan
asam beberapa waktu kemudian bisa menjadi manis, harum dan berwarna segar sehingga
bisa dinikmati? Tengadahkanlah kepalamu dan lihatlah langit Allah yang luas.
Nun di atas sana, kamu dapat melihat bola api raksasa yang amat terang
menyilaukan mata. Kamu dapat merasakan kehangatan sinarnya di waktu ia baru
muncul di belahan timur bumi. Kamu harus mencari tempat berteduh atau
mengembangkan paying ketika sinar itu menjadi panas terik pada tengah hari.
Kamu merasakan sejuknya hembusan angina dan baying-bayangmu menjadi panjang
ketika ia sudah condong ke barat. Bola api raksasa itu adalah sang surya,
matahari yang tunduk pada Allah, melaksanakan tugas-tugasnya dengan patuh.
Antara lain, mengubah buah-buah yang pahit dan asam menjadi manis, harum dan
bewarna nan indah agar dapat menjadi rezeki bagi manusia dan hewan.
Matahari, tungku energy alam semesta
Allah berfirman di dalam Al-qur’an, “Dan kami bina di atas
kamu tujuh buah langit yang kokoh. Dan kami jadikan pelita yang amat terang
(matahari)”. (S. An Naba’ 78, ayat 12-13).
Matahari disebut pelita karena cahaya yang dimilikinya berasal
dari matahari itu sendiri (siraj). Allah menetapkan matahari sebagai pusat tata
surya. Seluruh planet mengililinginya. Bola api raksasa ini mempunyai diameter
109 kali diameter bumi dengan panas yang dahsyat karena mengandung atom-atom
hydrogen yang berpadu membentuk teras sebagai jantung matahari, berfungsi dalam
reaksi nuklir menjadi helium dengan panas 14 juta derajat Celsius. Tenaga yang
dihasilkan panas dahsyat ini dilepaskan dalam bentuk sinar gamma yang dahsyat
yang meluap ke permukaan matahari.
Sinar gamma menabrak atom-atom gas di seluruh permukaan atau
kulit matahari. Tabrakan dahsyat ini mengubah sinar gamma menajadi lebih lemah
dalam bentuk gelombang-gelombang sinar terlihat dan tidak terlihat seperti
sinar ultraviolet, infra red, X dan gamma rays, gelombang radio dan plasma
(luapan gas-gas di permukaan matahari yang disebut corona). Peristiwa tersebut
menjadi terus-menerus dan setiap 40 menit matahari mengirimkan panas dan
sinarnya ke bumi sebagai energy untuk di pergunakan oleh makhluk bumi. Sekitar
35% energy matahari yang sampai di bumi dipantulkan kembali. 15% diserap oleh
atmosfir bumi dan sisanya diserap oleh permukaan bumi.
Energy matahari, sumber kehidupan
“…perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berubah, dan
(perhatikanlah pula) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”. (S. Al An’aam 6,
ayat 99) Sesungguhnya Allah telah mengingatkan kita mengenai peranan energy
matahari terhadap alam, misalnya, ayat mengenai proses masaknya buah-buahan.
Apabila kamu perhatikan, dunia ini penuh dengan gerak dan
aktivitas. Dedaunan dan pepohonan yang bergoyang oleh kekuatan angina.
Kapal-kapal berlayar di tengah lautan. Manusia dan hewan menggeliat, berjalan,
berlari dan melompat. Air laut bergerak berombak-ombak, air sungai mengalir dan
terjun pada riam-riam. Pesawat terbang melintas di atas angkasa. Seluruh
kehidupan bahkan mesin-mesin itu bergerak karena adanya energy atau kekuatan
tenaga.
Dari manakan datangnya energi itu?
Allah yang mengatur langit dan bumi. Allah yang mengirimkan
energy ke bumi dengan memancarkan sinar matahari dan panasnya. Melalui
perjalanan selama 5.000 milyar tahun agar bumi tidak terbakar!.
Energy mataharilah yang mengatur iklim dan cuaca, sehingga
menimbulkan aliran udara yaitu angin. Angin lalu menggerakkan awan-awan yaitu
kumpulan titik-titik air berasal dari air di bumi menguap karena panas sinar
matahari. Awan-awan digiring ke tempat kering, menutupi sinar matahari sehingga
udara sekitarnya menjadi sejuk dan awan merendah ke dekat bumi, lalu berubah
menjadi tetes-tetes air hujan.
Hujan menyuburkan kehidupan di bumi, tumbuh-tumbuhan
subur dan berbuah. Angin menyerbukkan bunga-bunga. Sinar matahari memasakkan
buah-buahnya. Tumbuh-tumbuhan itu kemudian menjadi rezeki bagi hewan-hewan.
Tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan ternak menjadi rezeki pula untuk manusia. Hewan
dan manusia membutuhkan rezeki dari Allah agar dapat mempunyai energy untuk
melanjutkan kehidupan. Allah memberi energy matahari agar kehidupan di muka
bumi dapat berlangsung sampai waktu yang ditentukan-Nya.
Energy matahari dan teknologi
Energy mataharilah yang menghasilkan angin sehingga dapat
memutar kincir-kincir air dan penggilingan gandum. Energy matahari membentuk
batu bara dan minyak bumi dan gas dalam masa ribuan tahun dan manusia membangun
tambang-tambang untuk memperoleh rezeki Allah ini. Dengan demikian
pesawat-pesawat terbang dapat diluncurkan di angkasa luas, kapal-kapal berlayar
di lautan, mobil dan motor dapat meluncur di jalan-jalan raya.
Sekarang ini, orang membuat solar panel sebagai wadah
penyerap energy matahari. Energy matahari di gunakan untuk menjalankan
generator di rumah-rumah sehingga
listrik bisa diperoleh untuk penghangat ruangan, lampu-lampu dan kompor untuk
memasak. Para ilmuan membangun rumah-rumah kaca dan mengatur penyaluran energy
matahari untuk membuat percobaan-percobaan tanaman pengan. Allah telah memberi
kita nikmat yang banyak tak terhitung. Bersyukur kalian dengan menegakkan
shalat dan menuntur ilmu yang berguna untuk bekal masa depan.
Sumber: Young Scientist, World Book.